Kamis, 26 Juli 2012
Rabu, 18 Juli 2012
Selasa, 17 Juli 2012
MAKALAH si Unyuk (UNSUR-UNSUR SENI RUPA)
A.
Pengertian
Seni
Kata
seni adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun
dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kabarnya kata seni berasal dari kata
"sani" yang kurang lebih artinya "Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan
jiwa". Mungkin saya memaknainya dengan keberangkatan orang/ seniaman saat
akan membuat karya seni, namun menurut kajian ilimu di eropa mengatakan
"ART" (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau
karya dari sebuah kegiatan. Namun kita tidaka usah mempersoalkan makna ini,
karena kenyataannya kalu kita memperdebatkan makna yang seperti ini akan
semakain memperkeruh suasana kesenian, biarlah orang memilih yang mana terserah
mereka.
Seni adalah proses yang sengaja mengatur unsur-unsur dalam suatu cara yang menarik indra atau emosi. Ini mencakup berbagai macam kegiatan manusia, ciptaan, dan cara berekspresi, termasuk musik, sastra, film, patung, dan lukisan. Makna seni ini dibahas dalam cabang filsafat yang dikenal sebagai estetika.
Seni adalah proses yang sengaja mengatur unsur-unsur dalam suatu cara yang menarik indra atau emosi. Ini mencakup berbagai macam kegiatan manusia, ciptaan, dan cara berekspresi, termasuk musik, sastra, film, patung, dan lukisan. Makna seni ini dibahas dalam cabang filsafat yang dikenal sebagai estetika.
Sifat
Seni Secara Umum
Seni
memiliki sifat dasar kreatif, individual, perasaan, abadi, dan universal.
Pengertian kreatif adalah kemampuan seseorang untuk mengubah sesuatu yang ada
menjadi baru dan orisinil. Contoh: Batu yang diubah menjadi patung, tanah liat
dapat menjadi keramik, suara diubah menjadi musik, gerakan menjadi sebuah
tarian, dll. Sifat individual adalah bahwa suatu karya seni memiliki ciri
perseorangan dari penciptanya. Lagu-lagu yang diciptakan Ebit G. Ade, sangat
berbeda dengan lagu-lagu Rhoma Irama, Titik Puspa, atau pun yang lainnya. Atau
lukisan Afandi sangat berbeda dengan lukisan-lukisan Basuki Abdullah, Raden
Saleh, Popo Iskandar, Piccaso, Van Googh, maupum pelukis lainnya. Ciri khas
pribadi inilah yang merupakan identitas dari karya mereka.Seni memiliki sifat
perasaan, pengertiannya dalam membuat karya seni selalu melibatkan emosi dan
jiwa. Oleh sebab itu, untuk dapat menikmati sebuah karya harus menggunakan
kepekaan perasaan yang paling dalam. Sebuah lagu yang diciptakan melalui
perasaan seorang seniman, kemudian dibawakan seorang penyanyi yang menjiwai isi
lagu itu. Tampil dalam suara dan penampilan yang seirama, maka para pendengar
lagu itu akan tergugah hatinya. Semua itu jika ada kesungguhan dalam
menggunakan indera rasa seperti yang dilakukan pencipta dan penyanyinya.Seni
memiliki sifat abadi atau keabadian. Sesungguhnya semua pembuatan manusia
memiliki sifat demikian, yaitu perbuatan baik atau tercela yang sudah dilakukan
tidak dapat dibatalkan. Seseorang yang telah berjasa kepada kita, sosoknya akan
selalu melekat sampai akhir hayat, walau pun mungkin bendanya sudah hilang
ditelan masa. Jika membuat karya seni memiliki tujuan estetik atau keindahan,
hendaknya orang yang menikmatinya turut berlatih juga untuk berbuat sesuatu
yang indah dan terpuji. Maka layaklah seorang seniman mendapat penghargaan ketika
ada anak yang berbuat sesuatu kebaikan jika terpengaruh (menangkap amanat)
cerita film, novel, syair lagu, dll. Tetapi sebaliknya, siapa yang bersalah
jika kelakuan tidak baik diakibatkan oleh pengaruh cerita film atau buku-buku
yang tidak mendidik? Seni bersifat universal, artinya seni tidak mengenal
batasan waktu, bangsa, bahasa, dll. Sebagai contoh, semua orang yang berlainan
bahasa akan tertawa terbahak-bahak ketika melihat tingkah laku badut sirkus
yang sangat lucu. Atau seorang yang melihat gambar karikatur akan tersenyum
tanpa mengetahui siapa pembuatnya.
B.
Pengertian
Seni Rupa
Seni
rupa adalah salah satu cabang kesenian,seni rupa merupakan ungkapan gagasan dan
perasaan manusia yang diwujudkan melalui pengolahan median dan penataan elemen
serta prinsip-prinsip desain.Seni rupa dapat berfungsi sebagai : a. media
ekspresi, b. media ekspresi, c. media komunikasi, d. media pengembangan bakat,e.
media pendidikan. Aspek seni rupa : a. Aspek grahita, b. Aspek Garapan, c.
Aspek Tata. Jenis Karya Seni Rupa:
a.
Karya rupa murni yakni karya seni rupa
yang sengaja diciptakan sebagai sarana ekspresi komunikasi,rekreasi dan
terapi.Karya seni rupa murni ini dapat berupa dwimarta ataupun trimatra.
b.
Karya seni rupa terapan yang sengaja
dicipta untuk tujuan fungsional.Karya seni rupa ini pun mencakup 2 macam yakni
dwimarta dan trimarta
C.
Unsur-unsur
Seni Rupa
Unsur-unsur
fisik dalam sebuah karya seni rupa pada dasarnya meliputi semua unsur fisik
yang terdapat pada sebuah benda. Dengan demikian pengamatan terhadap unsur-unsur
visual pada karya seni rupa ini tidak berbeda dengan pengamatan terhadap
benda-benda yang ada di sekeliling kita. Semakin baik pengenalan terhadap
unsur-unsur visual ini akan semakin baik pula pengamartan seseorang terhadap
segala sesuatu yang dilihatnya. Unsur-unsur seni rupa atau unsur-unsur visual
tersebut umumnya dikelompokan sebagai berikut:
1. Garis
(Line)
Garis
merupakan unsur mendasar dan unsur penting dalam mewujudkan sebuah karya seni
rupa. Perwujudan karya seni rupa pada umumnya diawali dengan coretan garis
sebagai rancangannya. Garis memiliki 2 dimensi memanjang dan mempunyai arah
serta sifat-sifat khusus seperti: pendek, panjang, vertikal, horizontal, lurus,
melengkung, berombak dan seterusnya. Garis dapat terjadi karena titik yang bergerak
dan membekaskan jejaknya pada sebuah permukaan benda. Sejak kecil kita telah
mengenal dan menggunakan garis, baik dalam bermain, menggambar maupun ketika
belajar menulis dan membuat angka. Garis menjadi batas dari berbagai bentuk dan
bidang. Dalam seni gambar (drawing), bentuk garis dapat segera dikenali
dengan mudah karena garis dalam karya drawing bersifat aktual. Sedangkan
pada karya seni lainnya seperti seni patung misalnya, garis mungkin bersifat
maya yang terbentuk dari perbedaan letak dan bentuk permukaan patung tersebut.
Dalam sebuah karya seni rupa garis dapat juga digunakan sebagai simbol
ekspresi. Garis tebal tegak lurus misalnya, memberi kesan kuat dan tegas,
sedangkan garis tipis melengkung, memberi kesan lemah dan ringkih. Karakter
garis yang dihasilkan oleh alat yang berbeda akan menghasilkan karakter yang
berbeda pula. Coba bendingkan karakter garis yang dihasilkan oleh jejak spidol
pada white board dan jejak kapur pada papan tulis.
Gambar
macam-macam bentuk garis :
Garis menurut bentuknya ada 6 macam,
yaitu : garis lengkung, garis patah, garis lengkung berganda, garis patah
berganda dan garis melingkar.
Garis menurut fungsi dan sifatnya ada tiga yakni :
Garis menurut fungsi dan sifatnya ada tiga yakni :
-
Garis nyata : yaitu garis yang nampak
sebagai perwujudan bentuk bidang segi tiga, segi empat dan sebagainya yang
selanjutnya garis merupakan elemen pembentuk bidang.
-
Garis Semu : garis yang dibuat untuk
menyatakan adanya bentuk bidang namun sebenarnya garis tersebut tidak ada,
misal pada bentuk bidang lengkung.
-
Garis Bantu : garis yang dibuat untuk
menunjukkan bahwa garis tersebut memang benar-benar ada namun tidak nampak,
karena tertutup bidang lain.
Dapat pula garis bantu merupakan garis
penunjuk arah atau garis Bantu pembentuk benda : contoh pada teknis gambar
perspektif. Macam-macam garis : a. Garis lurus, b. Garis patah, c. Garis patah
berganda, d. Garis lengkung, e. Garis lengkung berganda, f. Garis lingkar
2.
Raut
Raut merupakan
tampak, potongan atau bentuk dari suatu objek. Raut dapat terbentuk dari
garis yang mencakup ukuran luas tertentu yang membentuk bidang. Raut juga dapat
berarti perwujudan dari sebuah objek atau sering disebut bidang. Raut dalam
pengertian yang luas dapat berarti bidang atau bangun. Walaupun demikian ada
pula yang mencoba membedakan kedua pengertian tersebut dengan menyebutkan
bidang untuk menunjuk bentuk yang cenderung pipih atau datar sedangkan bangun
lebih menunjukkan kepada bentuk benda yang memiliki volume (mass) Dalam
pengertian yang kedua ini, “bidang” diartikan sebagai unsur seni rupa yang
terbentuk dari pertemuan ujung sebuah garis atau perpotongan beberapa buah
garis. Bidang dapat pula ditimbulkan dan dibentuk oleh pulasan warna atau nada
gelap-terang.
Gambar unsur
bidang pada seni rupa :
Bentuk atau bangun, yaitu unsur
yang selalu berkaitan dengan benda, baik benda alami maupun buatan. Bantuk atau
bangun benda dapat berupa bangun beraturan seperti lingkaran, segi empat segi
tiga atau tidak beraturan. Selain berupa bangun, benda juga memiliki bentuk
palstis. Sebuah kotak kayu memiliki bangun persegi empat, tetapi adanya tekstur
dan kesan gelap terang membuat pengamat dapat melihat bentuk plastisnya.
Gambar berbagai bentuk dan bangun:
3.
Ruang
Unsur keruangan dari sebuah karya seni
rupa menunjukan dimensi dari karya seni rupa tersebut. Ruang dua dimensi hanya
menunjukan ukuran (dimensi) panjang dan lebar sedangkan ruang pada karya seni
rupa tiga dimensi terbentuk karena adanya volume yang memberikan kesan
kedalaman. Walaupun demikian, seniman lukis atau grafis yang membuat karya dua
dimensi dapat juga menghadirkan kesan tiga dimensi atau kesan ruang pada
karyanya denganpengolahan unsur-unsur kerupaan lainnya seperti perbedaan
intensitas warna, terang-gelap, atau menggunakan teknik menggambar perspektif
untuk menciptakan ruang semu (khayal). Berbeda dengan pematung, arsitektur atau
desainer interior, ruang tiga dimensi pada karya-karya mereka adalah ruang yang
sebenarnya. Kesan tiga dimensional ini secara visual terlihat secara
manipulatif bahwa objek yang dekat dengan mata pengamat berukuran lebih besar
dari objek sejenis yang letaknya lebih jauh. Pada beberapa karya seni rupa dua
dimensi usaha untuk menmpilkan kesan ruang seringkali ditunjukkan pula dengan
penumpukan objek atau penempatan objek yang dekat dengan pengamat di bagian
bawah dan objek yang lebih jauh pada bagian atas.
Gambar benda-benda yang memiliki
ruangan:
4.
Tekstur
Unsur tekstur atau barik adalah kualitas
taktil dari suatu permukaan. Taktil artinya dapat diraba atau yang berkaitan
dengan indra peraba. Disamping itu, tekstur juga dapat dimaknai sebagai
penggambaran struktur permukaan suatu objek baik halus maupun kasar.
Berdasarkan wujudnya, tekstur dapat dibedakan atas tekstur asli dan tekstur
buatan. Tekstur asli adalah perbedaan ketinggian permukaan objek yang nyata dan
dapat diraba, sedangkan tekstur buatan adalah kesan permukaan objek yang timbul
pada suatu benda karena pengolahan garis, warna, ruang, terang-gelap dsb.
Gambar pemanfaatan tekstur pada seni
rupa :
5.
Warna
Warna pada dasarnya merupakan kesan yang
ditimbulkan akibat pantulan cahaya yang mengenai permukaan suatu benda. Pada
karya seni rupa, warna dapat berwujud garis, bidang, ruang dan nada gelap
terang. Menurut teori warna Brewster, semua warna yang ada berasal dari tiga
warna pokok (primer) yaitu merah, kuning dan biru. Pencampuran dua warna primer
akan menghasilkan warna sekunder dan bila dua warna sekunder digabungkan akan
menghasilkan warna tersier. Dalam karya seni rupa terdapat beberapa macam
penggunaan warna, yaitu harmonis, heraldis dan murni. Penggunaan warna disebut
harmonis jika penerapannya sesuai dengan kenyataan sebenarnya. Sedangkan
heraldis atau simbolis adalah pengunaan warna untuk menunjukkan tanda atau
simbol tertentu, seperti hitam untuk melambangkan duka cita, merah untuk
melambangkan amarah, hijau untuk melambangkan kesuburan dsb. Adapun penggunaan
warna secara murni adalah penerapan warna yang tidak terikat pada kenyataan
objek atau simbol tertentu. Dalam pewarnaan sebuah karya seni dikenal juga
istilah polikromatik dan monokromatik. Pewarnaan atau penggunaan secara
monokromatik menunjukkan kecenderungan penggunaan satu jenis warna. Perbedaan
untuk menunjukkan efek kedalaman dalam pewarnaan secara monokromatik umumnya
dilakukan dengan mengurangi atau menambahkan intensitas warna tersebut.
Sedangkan polikromatik menunjukkan penggunaan lebih dari satu jenis warna .
Dengan kata lain polikromatik merupakan kebalikan dari monokromatik.
Gambar lingkaran warna :
6.
Gelap
Terang
Unsur gelap terang timbul karena adanya
perbedaan intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan benda. Perbedaan ini
menyebabkan munculnya tingkat nada warna (value) yang berbeda. Perbedaan
unsur nada gelap terang memberikan kesan permukaan yang sempit, lebar, arah dan
efek keruangan. Ruang yang gelap seringkali memberikan kesan sempit dan berat
sedangkan ruang yang terang memberikan kesan ringan, luas dan lapang. gambar Unsur gelap
terang dalam karya seni gambar :
D.
Prinsip Dasar Seni Rupa
Yang
dimaksud Prinsip Dasar Seni Rupa
adalah : Pengetahuan dasar untuk berkarya seni rupa merupakan syarat mutlak
yang harus dimiliki oleh seseorang yang akan berkarya seni rupa dalam bentuk
dua Demensi maupun Karya seni Rupa tiga Demensi.
Secara Scematis dapat digambarkan sebagai berikut :
Secara Scematis dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Komposisi
Komposisi
ialah : Suatu cara dan ketentuan untuk mengatur, mengusun, meramu (menyampur)
dengan dasar kaidah-kaidah yang ada, hingga mewujudkan, suasana tatanan
yang harmonis, kaidah-kaidah yang dimaksud dapat dibagi dua tahap proses yang
sebenarnya kesemuanya itu adalah merupakan satu kesatuan teknis yang
tidak bisa dipisahkan satu sama lain karena saling mendukung untuk mendapatkan
hasil karya seni yang bermutu atau yang berkwalitas, namun demikian untuk
permulaan belajar dapat menggunakan kaidah dasar lebih dulu, karena dengan
menggunakan kaidah dasar tersebut sudah bisa dilihat hasilnya walaupun belum
tuntas penyelesaiannya.
Contoh
penerapan komposisi yang sifatnya
1.1.
Mengatur : bagaimana seorang disainer
Interior mengatur perabot rumah, hiasan, foto dalam satu ruangan yang
masing-masing disebut elemen estetik.
1.2
Menyusun : bagaimana seorang disainer seni
grafis menyusun huruf, kata-kata, kalimat, gambar dalam satu bidang media cetak
majalah atau surat kabar.
1.3
Meramu : Kata meramu juga bisa diartikan
mencampur bagaimana cara seorang pelukis mencampur warna, dan seorang opoteker
meramu obat dengan memperhatikan kadar bahan yang dipakai.
Gambar komposisi yang
membentuk kesatuan :
b. Balance (Keseimbangan)
Balance
(keseimbangan )yang dimaksud ialah cara mengatur beberapa benda atau
bidang dalam satu bidang kertas gambar aar hasilnya serasi dan harmonis.
Ada beberapa macam keseimbangan dalam mengatur bentuk/warna dalam gambar
Ada beberapa macam keseimbangan dalam mengatur bentuk/warna dalam gambar
2.1 Keseimbangan
Simetri : “keseimbangan yang diterapkan pada pengatura benda atau bidang yang
sama bentuknya, atau jika gambar tersebut dibagi dua merupakan satu
bentuk yang dibagi dua sama besar atau sama dan sebangun.
2.2 Keseimbangan a
Simetris = keseimbangan yang diterapkan pada pengaturan benda atau beberapa
bentuk / warna yang tidak sama ukuran besar kecilnya benda, atau tidak sama
posisinya caa meletakkannya.
2.3 Keseimbangan Skew
Simetri = keseimbangan yang diterapkan pada beberapa bentuk benda atau bidang
yang sama tapi sehadap penerapannya banyak dipergunakan untuk menggambar
hiasan.
Gambar keseimbangan simetris dan
A-simetris :
Penerapan faktor
keseimbangan dalam pekerjaan sehari-hari ada tiga macam yaitu :
3.1 Visualize Balance
: keseimbangan yang dapat dinilai melalui pengamatan dan dapat
diukur segi besar/kecil, panjang pendek, wujudnya
berupa bentuk benda dua dimensi. Missal gambar ilustrasi, gambar hiasan, lukisan,
foto.
3.2 Audio “balance”
merupakan faktor keseimbangan pada satu karya yang dapat dinikmati/dihayati
melalui panca indera telinga/pendengaran. Missal mendengarkan musik, mengguakan
alat Bantu tape recorder sterio pada tape sterio tersebut ada dua Loud Speaker
yang masing-masing berfungsi untuk menggetarkan suatu yang dapat diseimbangkan
melalui potensio Balance.
3.3 Konstruktif Balance : penerapan keseimbangan pada karya yang mempergunakan ukuran berat ringan bentuk benda maupun tiga dimensi, misal : bangunan rumah, monument, patung. Dimana orang untuk mendirikan suatu bangunan dalam menentukan bentuk kontruksinya harus mempertimbangkan faktor keseimbangan jika tidak maka berakibat bangunan akan mudah roboh, atau mudah rusak.
3.3 Konstruktif Balance : penerapan keseimbangan pada karya yang mempergunakan ukuran berat ringan bentuk benda maupun tiga dimensi, misal : bangunan rumah, monument, patung. Dimana orang untuk mendirikan suatu bangunan dalam menentukan bentuk kontruksinya harus mempertimbangkan faktor keseimbangan jika tidak maka berakibat bangunan akan mudah roboh, atau mudah rusak.
c.
Proporsi (Perbadingan)
Semua wujud benda yang ada di alam ini
masing-masing mempunyai perbandingan atau proporsi anara benda satu dengan yang
lain atau bagian-bagian dalam satu unit benda. Benda-benda yang dimaksud
tersebut bisa benda ciptaan Tuhan, benda alam bisa benda buatan manusia. Jika
kita perhatikan ukuran-ukuran benda yang kita lihat sehari-hari mempunyai
ketentuan ukuran yang sifatnya normatif terdapat benda-benda mati, benda hidup,
atau makhluk hidup.
Benda mati seperti : meja, kursi, mobil
dll
Benda hidup : berupa tumbuh-tumbuhan
mulai drai rumput, pohon, bunga-bungaan, dll
Dalam penerapannya proporsi
(perandingan) ada dua kemungkinan yaitu :
4.1 Proporsi yang
diterapkan pada karya seni rupa dua Dimensi
- Proporsi pada bidang ditinjau dari
ukuran sisi bidang panjang dan lebar, secara umum digunakan menurut golden
saction yang dipakai sejak zaman kuno, yaitu ukuran P : K = (2:3) (4:3)
(5:7) dan seterusnya.
Contoh : pada kertas gambar, yang kita gunakan berukuran : 20 : 30 cm atau 30 : 40 cm juga seperti pas foto 4 : 6 = 4 cm x 6 cm pada bangunan diterapkan pada : Panjang/lebar jendela/pintu, mungkin juga pada ruangan. Untuk menerapkan benuk benda pada kertas gambar atau pada kanvas seperti menggambar alam benda maka penerapannya proporsinya yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
Contoh : pada kertas gambar, yang kita gunakan berukuran : 20 : 30 cm atau 30 : 40 cm juga seperti pas foto 4 : 6 = 4 cm x 6 cm pada bangunan diterapkan pada : Panjang/lebar jendela/pintu, mungkin juga pada ruangan. Untuk menerapkan benuk benda pada kertas gambar atau pada kanvas seperti menggambar alam benda maka penerapannya proporsinya yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
- Proposal antara besar gambar dengan
luas kertas gambar untuk mempermudah dapat dilakukan dengan cara yang ideal
adalah menentukan bidang 2/3 luas kertas gambar adalah merupakan
besar gambar. Contoh : Cara menentukan 2/3 bagian dari luar kertas gambar.
1. Bagilah sisi panjang
menjadi 6 ruas
2.
Bagilah pula sisi lebar menjadi 6 ruas
3.
Hubungkan titik-titik 1/6 dari sudut kertas atau ke bawah dan dari kiri ke
kanan.
4.2 Proporsi yang
diterapkan pada karya seni rupa tiga dimensi
- Proporsi antara benda satu dengan
benda lain yang ukurannya sudah tertentu (normatif). Misal : Gelas dengan Teko.
- Proporsi antara satu dengan yang lain dalam satu
unit benda misal sebuah cangkir perhatikan tiga gambar. Contoh : bandingkan mana
yang benar dan mana yang salah antara pegangan cangkir dengan body cangkir.
d. Faktor
Unity (Kesatuan)
Kesatuan yang dimaksud disini adalah kesatuan yang
ditinjau dari segi penataan/pengaturan/penerapan atau rangkaian (inte-atif)
hingga benda-benda yang diatur dalam gambar satu sama lain saling mendukung,
apabila dikurangi salah satu bagian akan terjadi ketidak wajaran atau ketidak
seimbangan.
Ada dua macam yaitu :
5.1 Kesatuan antara bagian-bagian benda dalam satu unit
benda, bila benda tersebut pada satu nama misal : Teko, cangkir, dengan jelas
dapat secara normatif apa bila benda tersebut adalah teko, karena adanya
elemen-elemen yang mendukung dalam satu kesatuan misal : pada teko tersebut ada
body, penyangga, tutup, tempat pansuran air, dan elemen-elemn tersebut
benar-benar punya ukuran tertentu yang normatif.
5.2 Kesatuan dalam penataan (penerapan) bagaimana
menata / mengatur benda yang nampak satu sama lain saling mendukung hingga
menghasilkan penataan yang serasi / artistik dalam melakukan pekerjaan
menggambarkan yang terdiri beberapa benda maka faktor kesatuan (unity) sangat
menentukan kebenaran kualitas pekerjaan tersebut.
Contoh : jika kita amati gambar dibawah ini akan merupakan perbedaan yang jelas antara kesatuan dalam penataan dan kesatuan dalam satu unit benda.
Kaidah-kaidah tersebut merupakan persyaratan mutlak untuk membuat karya gambar / lukis yang sangat rrendasar juga merupakan faktor yang sangat mendukung agar karya penataan ruang bermutu atau bernilai tinggi.
Dalam taraf permulaan ketiga kaidah tersebut sudah dapat dipergunakan untuk membuat satu karya misal karya gambar bentuk untuk mengerjakan gambar ada dua macam cara untuk menentukan obyek yaitu : 1. Menggambar dengan model (material)
Contoh : jika kita amati gambar dibawah ini akan merupakan perbedaan yang jelas antara kesatuan dalam penataan dan kesatuan dalam satu unit benda.
Kaidah-kaidah tersebut merupakan persyaratan mutlak untuk membuat karya gambar / lukis yang sangat rrendasar juga merupakan faktor yang sangat mendukung agar karya penataan ruang bermutu atau bernilai tinggi.
Dalam taraf permulaan ketiga kaidah tersebut sudah dapat dipergunakan untuk membuat satu karya misal karya gambar bentuk untuk mengerjakan gambar ada dua macam cara untuk menentukan obyek yaitu : 1. Menggambar dengan model (material)
2. Menggambar tanpa model (non material)
Menggambar bentuk dengan model atau tanpa keduanya tetap harus
menggunakan memperhatikan ketiga kaidah yang telah di contohnya diatas,
dan kaidah lanjutan sebagai tahap penyelesaian akhir atau tahap finishing.
Kaidah lanjutan meliputi :
- Faktor Complexity, Faktor Complexity, yaitu berkenaan
masalah kerumitan, ketelitian dalam mengabadikan obyek gambar dimana
masing-masing benda mempunyai karakteristik yang sangat menentukan dalam
penampilan khususnya masalah texture gelap terang benda, atau karakteristik
benda. Seorang pelukis akan dinilai karyanya berkwalitas apabila dalam
menampilkan hasil lukisan (gambar) dengan Complexitas/ketelitian yang tinggi.
Contoh : gambar dibawah ini menunjukkan kondisi gambar benda yang mempunyai
nilai complexitas/ketelitian yang tinggi dan yang lain tidak.
- Faktor Intensity, Faktor Intencity : yang dimaksud
ialah ketajaman warna atau gelap terang pada penampilan gambar (lukisan) hingga
kesan bayangan demensinal benda benar-benar nampak, untuk menunjukkan kondisi
volume dari suatu benda atau menunjukkan kesan perspektif dari penataan
benda-benda dalam gambar, untuk mewujudkan hasil gambar / lukisan yang
berkualitas dibutuhkan ketrampilan / kemampuan yang tinggi.
- Faktor Emphaty (Emphasis), Faktor Emphasis :
maksudnya adalah pusat perhatian dari seluruh rangkaian gambar atau bagian dari
gambar/lukisan yang dijadikan focus pandangan dengan istilah lain dapat disebut
Centra of Inters, untuk mewujudkan hal ini dapat dilakukan dengan jalan memberi
warna yang mencolok (kontras) atau membagi garis arah berlawanan, dan dapat
pula dengan arsir yang intensitasnya tinggi.
e. Irama (Rhytim)
Irama (rhythm) tidak
hanya dikenal dalam seni musik. Dalam seni rupa, irama merupakan kesan gerak
yang timbul dari penyusunan atau perpaduan unsur-unsur seni dalam sebuah
komposisi. Kesan gerak dalam irama tersebut dapat bersifat harmoni dan kontras,
pengulangan (repetisi) atau variasi
E. Jenis Karya
Seni Rupa
Jenis karya seni rupa antara lain :
1. Menggambar
Kegiatan menggambar di SD dapat diterapkan dalam
berbagai cara dari mulai pembuatan shet,pengembangan shet,menjadikan karya
karya lukis atau gambar ,menggambar dengan skema,memindahkan gambar denagan
bantuan kisi-kisi,dan menggambar ekspresi dengan cara memberikan gambaran
kepada siswa bagaimana seorang maestro menggarap karya mereka dari awal sampai
akhir.
Kegiatan coret mencoret adalah bagian dari
perkembangan motorik anak dan anak sangat menyenangi kegiatan ini, sehingga
dengan dorongan guru dan kesempatan yang diberikan anak akan termotivasi
membuat gambar.
Kegiatan menggambar merupakan salah satu cara manusia
mengekspresikan pikiran-pikiran atau perasaan-perasaanya. Dengan kata lain,
gambar merupakan salah satu cara manusia mengekspersikan pikiran-pikiran atau
perasaan-perasaannya. Dengan kata lain, gambar merupakan salah satu bentuk
bahasa.Ada 3 tahap perkembangan anak yang dapat dilihat berdasarkan hasil gambar
dan cara anak menggambar.
Pertama, tahap mencoret sembarangan. Tahap ini
biasanya terjadi pada usia 2-3 tahun. Pada tahap ini anak belum bisa
mengendalikan aktivitas motoriknya sehingga coretan yang dibuat masih berupa
goresan-goresan tidak menentu seperti benang kusut.Tahap kedua, juga pada usia
2-3 tahun, adalah tahap mencoret terkendali. Pada tahap ini anak mulai
menyadari adanya hubungan antara gerakan tangan dengan hasil goresannya. Maka
berubahlah goresan menjadi garis panjang, kemudian lingkaran-lingkaran.
Tahap ketiga, pada anak usia 3 ½ – 4 tahun,
pergelangan tangan anak sudah lebih luwes. Mereka sudah mahir menguasai gerakan
tangan sehingga hasil goresannyapun sudah lebihTujuan menggambar bagi anak:
1. Mengembangkan kebiasaan pada anak untuk mengekspresikan
diri
2. Mengembangkan daya kreativitas
3. Mengembangkan kemampuan berbahasa
4. Mengembangkan citra diri anak
2. Finger
Painting (Lukisan Jari)
Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari salah
satu kegiatan di area seni yaitu kegiatan melukis dengan jari tangan atau bisa
dikenal dengan nama finger painting. Tujuan dari kegiatan ini adalah :
- Dapat melatih motorik halus pada anak yang melibatkan
gerak otot-otot kecil dan kematangan syaraf.
- Mengenal konsep warna primer (merah, kuning, biru).
Dari warna-warna yang terang kita dapat mengetahui kondisi emosi anak,
kegembiraan dan kondisi-kondisi emosi mereka.
- Mengenalkan konsep pencampuran warna primer,
sehingga menjadi warna yang sekunder dan tersier.
- Mengendalkan estetika keindahan warna.
- Melatih imajinasi dan kreatifitas anak.
Ada beberapa metode atau cara dalam kegiatan finger
painting :
• Menggunakan teknik basah (kertas dibasahi dulu)
• Menggunakan teknik kering (kertas tidak perlu
dibasahi)
3. Melukis
Salah satu kebahagiaan terbesar dari pelukis bukan
hanya kesenangan tetapi juga mendapatkan berbagai banyak pengalaman dengan
anak-anak selagi mereka belajar melukis. Pelajaran melukis dapat diawali oleh
anak yang berusia 4-6 tahun atau usia TK. Media yang digunakan untuk melukis
pada anak usia dini biasanya cat air, cat minyak, finger painting, dan
lain-lain.
Dalam pembelajaran melukis anak-anak biasanya belajar
sambil bercakap-cakap dengan temannya. Percakapan pertama mereka kebanyakan
adalah tentang warna-warna yang mereka peroleh. Sambil bereksperimen dengan
mencampurkan warna-warna, anak-anak itu bermain, bermain elemen seni ini dengan
cara yang santai. Hal ini menjaga agar kuas dan semangat mereka tetap bekerja.
Ini akan membuat mereka mengekspresikan sesuatu yang bersifat pribadi dalam
lukisan.Berbeda dengan anak usia 7 dan 8 tahun, cirikhas kelompok umur mereka
adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubu-ngan dengan hidup
mereka sendiri. Anak-anak membuat lukisan tentang suasana hati, baik yang
muram, sendu atau bersemangat dan lucu. Biasanya suasana hati mereka
disampaikan oleh warna. Mereka belajar bagaimana warna pelengkap dan sejalan
dapat membantu mengungkapkanide-ide.
4. Membentuk
Arti kata membentuk dapat dimaksudkan sebagai
mengubah, membangun dan mewujudkan. Membentuk dalam kaitan kegiatan seni rupa
adalah terjemahan dari kata dalam bahasa Belanda “boetseren” atau bahasa
Inggris “modeling”. Umumnya bahan yang dipergunakan untuk kegiatan membentuk
adalah bahan-bahan lunak seperti tanah liat, plastisin, malam lilin, playdog
dan sejenisnya. Tetapi dalam pengembangannya, selama tidak mengingkari maksud
dari arti kata membentuk tadi, dapat dipergunakan bahan-bahan lain seperti
kertas, karton atau bahan-bahan lembaran yang sekiranya dapat dibentuk.
Bahan yang tidak pernah cukup bagi mereka adalah tanah
liat. Mereka tidak bosan dengan bahan yang lengket, basah dan bisa dibentuk
sesuai keinginan mereka. Anak-anak akan menghabiskan hari mereka dengan tanah
liat. Mereka suka menyentuh tanah liat, untuk merasakan sensualitasnya.
Teknik membentuk sangat beraneka ragam,diantaranya :
a.
Disambungkan Membutsir
Membutsir
adalah membuat karya tiga dimensi dari bahan yang lunak dengan cara
diremas-remas dengan tangan pada saat tanah masih dalam keadaan lembek.Bahan
yang biasa digunakan adalah tanah dan plastisin.Selain membutsir dengan tangan
yang diremas-remaskan tetapi sering juga menggunakan alat yang disebut sudip.
b.
Memahat
Membentuk dengan
jalan membuang bahan yang tidak dipergunakan dengan cara memahat.Setiap bahan
ada peringkat pahat yang khusus .Media yang dapat dipakai antara lain kayu,batu
es,dsb.Karya yang dibuat dari bahan yang disambung-sambung.
c.
Cor (Menuang)
Proses
menuang menggunakan bahan cair yang dituangkan pada alat acuan yang berbentuk
cetakan.Setelah menjadi keras dikeluarkan dari acuan/cetakan.Bahan cair ini
dibuat dari semen,plastic ,karet dan gips.
d.
Merakit
Membuat
karya dengan cara menyambung-nyambung beberapa bagian atau potongan
bahan.Caranya disebut merakit,hasilnya disebut rakitan.Potongan bahan
disambungkan dengan cara dilas,dipatri,disekrup atau dengan cara yang lain.
5. Mencetak
Mencetak
adalah proses memperbanyak suatu gambar atau naskah dengan menggunakan teknik
tertentu diantaranya cetak datar,cetak tinggi,cetak dalam,cetak saring,cetak
copy,dan cetak dengan pintu out. Mencetak dapat dilakukan anak diberbagai usia,
dimulai dari anak berusia 5 tahun. Kadang-kadang seorang anak kecil akan
menemukan idenya sendiri. Entah bagaimana dengan cara apa seorang anak berusia
5 tahun dalam pembelajaran mencetak anak menemukan bahwa menepukkan spons yang
sudah diberi warna di atas menghasilkan rangkaian pola yang berulang-ulang
(perihal mencetak, merupakan suatu kemungkinan yang menakjubkan untuk
mengulanginya). Mencetak yang formal
membuthkan pelat atau stempel. Stempel tersebut gambar-gambar yang diukir atau
ditimbulkan, yang diberi tinta dan kemudian dipindahkan ke kertas. Stempel
cetak yang paling sederhana terbuat dari Styrofoam. Selain murah juga tidak berbahaya
bagi anak didik kita. Untuk anak-anak usia 5 tahun dan 6 tahun, penting
khususnya untuk menyuruh mereka mencetak dihari yang sama. Dengan cara ini
mereka sungguh-sungguh memahami prosesnya. Semua anak menikmati mengeksplorasi
efek-efek yang dihasilkan tekstur ini ketika pelatnya dicetak.
6. Menjiplak
Sebelum
membuat cetakan apapun, anak-anak dapat menggunakannya untuk menjiplak. Mereka
cukup menempatkan sehelai kertas putih diatas permukaan pelat dan dengan krayon,
menggosok-gosokannya bahkan dengan keras untuk mendapatkan gambarannya.
Anak-anak merasa teknik menjiplak cukup mengagumkan dan menggunakannya dengan
banyak cara. Koin-koin biasanya adalah favorit mereka. Koin adalah bahan yang
sederhana dan mudah sekali didapat. Mereka dapat dengan mudah membuat banyak
jiplakan yang berbeda dari obyek-obyek yang ditemukan di sekolah. Ini merupakan
cara yang bagus untuk membuat anak-anak peka pada dunia sekitar mereka.
7. Kolase
Kolase dalam
pengertian yang paling sederhana adalah penyusunan berbagai macam bahan pada
sehelai kertas yang diatur. Anak-anak di kelasbiasanya memilih dan mengatur
potongan bentuk dari kertas, kain, bahan-bahan berstektur, lalu meletakkannya
di tempat yang mereka suka. Sebagai bagian dari pengalaman mereka dapat membuat
keputusan sendiri tentang penggunaan warna, ukuran dan bentuk. Ada beberapa
macam kolase yaitu:
- Kolase
dengan kertas dan kain
- Kolase
dengan tekstur.
8. 3M
(Menggunting,Menempel,Melipat)
Karya rupa
3M ini merupakan proses manipulasi lembaran kertas menjadi suatu bentuk tiga
dimensi.Di Jepang teknik seperti ini disebut teknik origami.
F. Prinsip
Pendidikan Seni Rupa SD
Pendidikan
Seni Rupa sesungguhnya merupakan istilah yang relatif baru digunakan dalam
dunia persekolahan. Pada mulanya digunakan istilah menggambar. Penggunaan
istilah pengajaran menggambar ini berlangsung cukup lama hingga kemudian
diganti dengan istilah Pendidikan Seni rupa.Materi pelajaran yang diberikan
tidak hanya menggambar tetapi juga beragam bidang seni rupa yang lain seperti
mematung, mencetak, menempel dan juga apresiasi seni. Tujuan pengajaran
menggambar di sekolah adalah untuk menjadikan anak pintar menggambar melalui
latihan koordinasi mata dan tangan.
Pendidikan
seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak. Pelaksanaan
pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan
seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni bukan
untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi
kreatif. Seni merupakan aktifitas permainan, melalui permainan kita dapat
mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat
dikatakan seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Pendidikan Seni Rupa
adalah mengembangkan keterampilan menggambar, menanamkan kesadaran budaya
lokal, mengembangkan kemampuan apreasiasi seni rupa, menyediakan kesempatan
mengaktualisasikan diri, mengembangkan penguasaan disiplin ilmu Seni Rupa, dan
mempromosikan gagasan multikultural.
G. Perlunya Pendidikan
Seni Rupa Di SD
Menurut
Sternberg ,kualitas emosional yang tampaknya penting, penting bagi keberhasilan
kualitas ini adalah kemampuan mengenali perasaannya sendiri sewaktu perasaan
atau emosi itu muncul, dan ia mampu mengenali emosinya sendiri apabila ia
memiliki kepekaan yang tinggi atas perasaan mereka yang sesungguhnya dan
kemudian mengambil keputusan- keputusan secara mantap. Kemampuan mengelola
emosi merupakan kemampuan sesorang untuk mengendalikan perasaannya sendiri,
sehingga tidak meledak dan akhirnya dapat mempengaruhi perilakunya secara
wajar. (Sternberg, Saloveri dalam Tolopan; 1997).
Menurut
Pitcer (1982) mengatakan kemampuan membina hubungan bersosialisasi sama artinya
dengan kemampuan mengelola emosi orang lain. Dengan seni rupa akan membantu
anak-anak untuk mengerti orang lain dan memberikan kesempatan dalam pergaulan
sosial dan perkembangan terhadap emosional mereka. Anak-anak dengan kemampuan
ini cenderung mempunyai banyak teman, pandai bergaul. Melalui belajar kelompok
dituntut untuk bekerjasama, mengerti orang lain. Anak merupakan pribadi sosial
yang memerlukan relasi dan komunikasi dengan orang lain untuk memanusiakan
dirinya.
Menurut
Goleman (1995) mengatakan bahwa idealnya seseorang dapat menguasai ketrampilan
kognitif sekaligus ketrampilan sosial emosional.Melalui bukunya yang terkenal
“Emotional Intelligences (EQ)”, memberikan gambaran spektrum kecerdasan, dengan
demikian anak akan cakap dalam bidang masing-masing namun juga menjadi amat
ahli. Perkembangan Kognitif tidak dating dengan sendirinya. Untuk mendorong
pertumbuhan, kurikulum yang disusun berdasarkan atas taraf perkembangan anak.
Serta harus dapat memberikan pengalaman pendidikan yang spesifik yaitu melalui
pendidikan senirupa di sekolah.
H.
Peranan Seni Rupa
Peranan Bagi Anak Usia Dini
Bermain bagi
anak merupakan kegembiraan dan kesibukan yang penting. Dalam bertanya seni rupa
dapat menimbulkan kegembiraan. Kegembiraan anak nampak dan terlihat disebabkan
oleh keaktifan atau kesempatan bergerak, bereksperimen, berlomba dan
berkomunikasi. Dapat pula dilihat betapa senangnya anak-anak berkarya melalui
seni rupa, mereka akan bergerak-gerak dengan sadar atau tidak, mencoba-coba
sesuatu yang diinginkan. Dalam kelompok mereka selalu berlomba untuk
menyelesaikan karyanya sesuai dengan gagasannya. Apabila anak berhasil
berkarya, dengan spontan ia akan berteriak dan bergerak, menandakan
kegembiraannya. Anak berkarya sesuai dengan daya fantasinya dan apa yang
dicapainya perlu mendapat pemahaman/pengertian orang lain. Bermain sangat
berguna bagi perkembangan anak untuk persiapan dalam kehidupan masa dewasa.
Permainan dimaksudkan antara lain : Permainan “membentuk”; melatih anak untuk
berkarya. Permainan “fungsi”; melatih berbagai macam aktivitas fisik. Permainan
“peranan”; berguna untuk menyiapkan anak mampu melakukan peranan dalam
kehidupan di kemudian hari. Permainan “menerima”; berguna untuk memupuk
kemampuan menerima kebudayaan.
Peranan Guru
Peranan guru
di kelas adalah menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dan memahami karakteristik
siswa sebagai anak didik di kelasnya. Dalam melaksanakan kegiatan kelas guru
harus menjadi pengelola, perencana, penyuluh dan perancang program yang baik
dan tuntas. Guru yang simpatik, imajinatif, kreatif dan luas pengetahuannya.
Adalah prasarat mutlak bagi guru sekolah dasar.
Peranan Sekolah
Sekolah
berperan sebagai tempat membina dan melatih diri melalui pengajaran dan
pendidikan untuk mengatasi segala masalah di masyarakat kelak setelah anak
menyelesaikan sekolah. Di sekolah anak-anak dihadapkan pada tuntutan untuk
tetap bersikap teratur berdisiplin (diam/tenang), memperhatikan
petunjuk-petunjuk guru, menguasai seluruh perangkat.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Secara
wujud sebuah karya seni rupa terdiri dari unsur fisik dan non fisik. Unsur
fisik adalah bagian yang secara langsung dapat dilihat dan atau di raba dalam
sebuah karya seni rupa. Adapun unsur non fisik adalah prinsip atau
kaidah-kaidah umum yang digunakan untuk menempatkan unsur-unsur fisik dalam
sebuah karya seni.
Prinsip-prinsip
dalam karya seni rupa adalah unsur non fisik berupa kaidah atau aturan baku
yang diyakini oleh beberapa seniman dapat membentuk sebuah karya seni yang baik
dan indah. Kaidah atau prinsip-prinsip seni rupa ini mencakup: komposisi, kesatuan (unity),
keseimbangan (balance) dan irama (rhythm), penekanan,
proporsi dan keselarasan.
B. Saran
Demikian
makalah yang dapat kami sajikan tentang Seni Rupa dan Keterampilan yang cukup
singkat, namun jika ingin lebih mengetahui tentang Seni Rupa dan Keterampilan
dapat mendalaminya dengan berbagai buku ataupun sumber yang berhubungan dengan
Seni Rupa dan Keterampilan.
Langganan:
Postingan (Atom)